Friday, June 8, 2007

3. Potensi dan Peluangnya Besar
Ketidak tahuan bukan saja patut disayangkan, tapi juga bisa merugikan. Betapa tidak dengan menyimak potensi bisnis oli bekas yang ada, salah satu dengan merujuk besarnya kebutuhan WGI untuk memproduksi minyak pelumas melalui proses pemurnian dengan proses tekhnologi muktahir, para pengelola bengkel kendaraan bermotor atau siapapun yang berminat menerjuni usaha oli bekas ini bisa mendapatkan gambaran yang lebih jelas.
Bahkan yang cukup menggimbarakan hapir pada setiap pelosok negeri terdapat bengkel dan dimasa mendatang jumlah kendaraan bermotor akan terus bertambah. Itu artinya kebutuhan akan minyak pelumas akan bertambah dan jumlah oli bekas akan banyak juga. Itulah sebabnya AP. Batubara yang mengaku telah merintis usaha pemurnian oli bekas sejak tahun 1985 tak ragu menyatakan “Penangan terhadap oli bekas secara resmi dan legal ini bisa mendatangkan banyak manfaat.”
Selain bisa ikut mengatasi pemalsuan pelumas yang hingga kini bagai tak bisa diberantas, mengurangi pencemaran lingkungan, menciptakan lapangan kerja, memberdayakan perekonomian masyarakat secara nyata, juga bisa menghemat devisa negara. Perlu disadari minyak mentah Indonesia tidak termasuk jenis parafinik sehingga tidak mungkin bisa diolah menjadi minyak pelumas. Jadi tandas AP. Batubara, “Untuk memenuhi kebutuhan minyak pelumas yang lebih dari 500 juta liter setahun, bahan baku berupa minyak mentah yang sesuai harus diimpor.”
Itu jelas menjadi masalah tersendiri. Untunglah dengan menerapkan teknologi muktahir melalui proses lima tahap Mohawk yang dikembangkan di Kanada yang direkomendasikan Laboratorium Chevron yang menyatakan bahwa proses itu telah terbukti selama lebih dari 10 tahun di Amerika Utara. WGI telah tampil sebagai pelopor dikawasan Asia Pasifik dalam proses pemurnian minyak pelumas bermutu internasional. Bahkan pada September 1999 lalu WGI berhasil memproduksi minyak pelumas mesin diesel Pennzoil Long Life EF yang memiliki API Service tertinggi di dunia saat ini, yakni CH-4.
Berbagai prestasi internasional yang selama ini telah dicapai WGI itu merupakan jawaban nyata terhadap keraguan masyarakat terhadap kualitas oli daur ulang yang selama ini mutunya disangsikan. Padangan dan citra semacam itu menurut AP. Batubara, “Jelas keliru, terbukti mutu produk WGI berhasil melampaui kualitas minyak pelumas dasar yang diproses dari minyak mentah. Jadi sepenuhnya kami berani menjamin.” Terlepas dari penilaian masyarakat terhadap oli daur ulang satu hal yang jelas potensi oli bekas tampaknya tidak boleh disepelekan. Oli bekas bukan saja jika tertumpah ke bumi apalagi jumlahnya ratusan hingga jutaan liter akibatnya bisa dibayangkan. Tapi bila oli bekas ini dimanfaatkan oleh sindikat pemalsu oli, masyarakat terutama pemilik kendaraan bermotor akan banyak dirugikan. Langkah yang terbaik adalah menangani usaha pengumpulan oli bekas ini secara resmi dan legal untuk memberdayakan perekonomian masyarakat di seluruh Indonesia. Dan jangan lupa kebutuhan hingga puluhan juta liter oli bekas itu merupakan peluang tersendiri.

No comments: